Information & Tips
Tinggal Dekat Orang Tua Tapi Tetap Mandiri? Bisa, Asal Tahu Caranya
24 July 2025
![]()
Tinggal dekat dengan orang tua setelah menikah sering dianggap solusi paling aman, terutama di Indonesia. Bisa membantu jika dibutuhkan, anak-anak juga dekat dengan kakek-neneknya. Tapi dibalik itu, ada realita yang nggak semua orang berani bicarakan.
Data BPS menunjukkan bahwa sekitar 36% lansia tinggal bersama cucu dan anak. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan tren hidup mandiri di negara lain. Artinya, banyak rumah tangga yang dijalani dalam satu atap tiga generasi. Hangat, memang. Tapi kalau tidak diatur dengan baik, bisa memicu gesekan kecil yang menyulitkan ruang pribadi setiap anggota keluarga.
“Capek, tapi gak bisa kabur kemana-mana”
Curhat seperti itu sering muncul di media sosial. Bukan karena tidak sayang, tapi karena butuh ruang pribadi. Beberapa studi menunjukkan bahwa tinggal bersama orang tua atau mertua sering kali mengurangi ruang kemandirian pasangan muda, terutama karena batas peran dan privasi jadi kabur.
Tren Hidup Multigenerasi, Tapi Butuh Batasan yang Sehat
National Association of Realtors menyebutkan bahwa alasan utama membeli rumah multigenerasi adalah untuk “dekat tapi tetap punya ruang sendiri.”
Di Indonesia, tinggal dekat dengan orang tua menjadi solusi emosional sekaligus finansial, terutama setelah pandemi. Namun, tanpa ruang yang cukup atau tata letak rumah yang mendukung, intensitas kedekatan justru bisa melelahkan secara emosional.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Solusinya bukan selalu harus pisah rumah jauh-jauh. Tapi bagaimana cara menciptakan batas yang sehat, bahkan kalau masih satu atap atau satu kompleks. Misalnya :
1. Tetapkan zona pribadi
Identifikasi ruangan atau sudut di rumah yang bisa jadi ruang istirahat atau me-time.
2. Buat aturan dan pembagian peran
Kapan ngobrol bersama, kapan santai sendiri. Kapan tugas orang tua dibantu, kapan tidak, agar semuanya punya batas yang jelas.
3. Manfaatkan outdoor atau teras
Teras atau taman kecil bisa menjadi ruang “menepi” sejenak. Menurut riset, lingkungan hijau membantu menstabilkan suasana hati.
Kunci dari tinggal berdampingan dengan keluarga besar dengan menetapkan batasan yang sehat. Tidak harus rumah terpisah. Tapi kalau bisa, ada satu lantai atau area khusus yang bisa menjadi “dunia sendiri”.
Di sinilah konsep seperti private pavillion pada rumah modern menjadi solusi.
Rumah yang Bisa Menjawab Tantangan Ini
Kalau sekarang Anda sedang mempertimbangkan rumah baru, atau ingin upgrade dari hunian lama, coba perhatikan layout-nya :
- Apakah ada sudut pribadi untuk semua generasi?
- Apakah ada taman kecil atau teras sebagai ruang bersama?
- Apakah zonasi antara area servis dan relaksasi jelas?
Salah satu contoh rumah yang dirancang dengan pendekatan ini adalah Ardea Summarecon Serpong. Hunian 3 lantai ini punya private pavillion di lantai dasar, lengkap dengan kamar tidur, kamar mandi, living area, pantry, akses langsung ke taman, serta private lift dan parkir pribadi.
![]()
Area ini ideal untuk orang tua, atau bahkan Anda sendiri yang butuh ruang mandiri, tanpa perlu tinggal berjauhan.
Lihat lebih banyak mengenai Ardea di www.summareconserpong.com atau hubungi langsung tim marketing kami via WhatsApp di 0878 60 688 699 untuk konsultasi lebih lanjut.
