• Angkie Yudistia

Mengalami kehilangan pendengaran pada usia 10 tahun tidak mencegah Angkie untuk berkarya dengan hebat. Keterbatasannya tersebut malah menjadi motivasi untuk membangun sebuah organisasi bernama Thisable Enterprise.

Thisable Enterprise merupakan organisasi yang membantu kalangan disabilitas untuk berkarya dan mendapatkan pekerjaan secara profesional.  Angkie memiliki visi untuk menciptakan Indonesia yang ramah disabilitas. Dalam hal ini, Angkie memutuskan untuk menggandeng Go-Jek Indonesia dalam mempekerjakan kaum disabilitas pada jasa Go-Auto dan Go-Glam. Thisable Enterprise kini telah menjadi salah satu perusahaan yang mampu membantu para disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan. 

Tidak sampai disitu, karya inspiratifnya ini pun berhasil menjadikan Angkie sebagai satu dari tujuh staf khusus milenial yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi pada tahun 2019. Wah, kisah Angkie benar-benar membuktikan bahwa kaum disabilitas pun bisa menghasilkan karya yang luar biasa.

• Dian Fiona

Dian Fiona tadinya lahir dari keluar yang kurang beruntung secara ekonomi. Saat masih SMP, Dian setiap hari berpergian ke sekolah dengan angkot dan hanya mengantongi Rp 500,- hingga dipandang sinis oleh supir angkot. Meskipun begitu, semangatnya untuk terjun dalam bisnis tidak pudar. Ia awali bisnisnya dengan merintis usaha pakaian kecil-kecilan.

Berkat kegigihannya, hingga kini bisnis pakaian kecil-kecilan tersebut telah berubah menjadi sebuah merek pakaian jeans bernama Jiniso, di mana telah berkembang memiliki 7 pabrik. Hebatnya lagi, baru-baru ini Jiniso dinobatkan sebagai salah satu jeans dengan penjualan tertinggi pada salah satu Marketplace ternama se-Asia Tenggara.

• Elisa Suteja 

Kamu pasti sudah tidak asing dengan merek Fore Coffee. Elisa Suteja yang merupakan CEO dari kopi ternama ini membangun rancangan interior cafenya dengan nyaman, mengambil kualitas kopi yang baik serta kemudahan teknologi melalui aplikasi. 

Nama Fore sendiri ternyata diambil dari kata “Forest” yang berarti hutan. Tujuannya adalah untuk bertumbuh dengan cepat, kuat serta membawa kehidupan baik bagi lingkungan sekitar. 

Melalui konsep unik dan kecanggihan sistem, Fore Coffee hingga kini berhasil berkembang dengan pesat, di mana telah memiliki 100 gerai kopi di 17 kota di Indonesia. Tangan dingin Elisa Suteja dalam mengelola merek ini juga menjadikannya masuk dalam daftar Forbes 30 under 30 pada tahun 2020.

Kisah inspiratif dari wanita hebat di atas berpesan bahwa segala kekurangan baik fisik, ekonomi bahkan mungkin kesulitan dalam membangun konsep sebuah bisnis sebaiknya tidak menutup semangat juang kita hingga sampai di titik keberhasilan. 

Kamu bisa mulai sukses dalam berbisnis dengan langkah kecil. Salah satunya dengan berinvestasi di ruko strategis “Melody 2 Commercial” dari Summarecon Serpong. Ruko ini dekat dengan Universitas Multimedia Nusantara, dan Universitas Pradita. Bahkan diantara lebih dari 1000 rumah  yang telah dibangun di sekitarnya, terdapat sebuah Cluster bernama Alloggio yang didominasi oleh usaha rumah kost. Menjadi semakin spesial lagi karena ruko ini memiliki deck yang langsung bersinggungan dengan Danau Melody. Bisnis jenis apapun pasti  jadi laris manis di sini.

Ruko ini telah mulai dipasarkan sejak 23 April 2022. Pastikan tidak melewatkan kesempatan spesial untuk berinvestasi di siini dengan menghubungi Sales Marketing Summarecon Serpong melalui Whatsapp di nomor 0811 140 9008 atau Anda bisa mencari detailnya di www.summarecoserpong.com.